Pemuda Bojonegoro Diduga Dianiaya Terkait Sentimen Silat

Pemuda Bojonegoro Diduga Dianiaya Terkait Sentimen Silat

Bojonegoro, WartaKarya - Seorang pemuda bernama Bagas Nur Fikri Ramadhan (19), warga Desa Nglarangan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, menjadi korban dugaan penganiayaan oleh pria berinisial MA (27) di Desa Ngemplak, Kecamatan Baureno, pada Jumat (28/11/2025) malam.

Insiden tersebut diduga berkaitan dengan sentimen antar-anggota perguruan silat. Korban mengaku ditampar lima kali dan dipukul satu kali pada bagian perut oleh pelaku. Dalam laporan kepolisian, pelapor menyebut MA tiba-tiba merangkul korban dari samping kanan sebelum melakukan tindakan kekerasan fisik.

Usai pemukulan, pelaku juga melontarkan kata-kata bernada intimidasi serta menyinggung soal keanggotaan perguruan silat. “Kalau tidak terima ayo duel, kalau naik sepeda motor jangan kencang-kencang, orang Perguruan Silat SH Terate sopan santunnya dipakai,” ujar pelaku seperti ditirukan korban.

Korban yang ketakutan tidak memberikan perlawanan dan hanya meminta maaf. “Sepurane mas, sepurane mas,” ucapnya kepada pelaku.

Tak lama kemudian, adik pelaku bernama Galih datang dan melerai keduanya. Kedua pihak sempat saling meminta maaf sebelum korban pulang ke rumah. Namun setibanya di rumah, korban mengeluhkan kondisi tubuhnya yang memburuk, mulai dari pusing, nyeri di perut, hingga muntah darah.

Melihat kondisi tersebut, ayah korban, Imam Mawardi, segera membawa Bagas ke RS PKU Muhammadiyah Sumberejo. Tidak terima atas kejadian yang menimpa anaknya, ia memutuskan untuk melaporkan peristiwa ini ke Polsek Baureno.

Pihak kepolisian telah menerima laporan dengan nomor STTLPM/73/YAN.2.5/XI/2025/SPKT dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga telah mengamankan satu lembar visum et repertum serta memintai keterangan dua saksi, yakni MKI (19) dan MRA (17), warga setempat yang mengetahui peristiwa tersebut. **(Saichu)